Laman

Assalamu'alaikum :)


"Terima kasih sudah menyempatkan untuk mampir ke blog saya *_*
Salam santun Ukhuwah islamiyah ^_^

Senin, 10 Desember 2012

Buat yang Tercinta

 (Curcol)

Seuntai Cinta untuk yang Tercinta -----

terekam dalam batinku,,,
Engkau ajarkan ku mengenal Allah
engkau ajak aku untuk dekat dengan Allah...
hingga tak ayal ku mencoba memahami...

ku lihat engkau hampir tiap hari bangun di sepertiga malam
lalu, di kala q terdengkur asyiknya dalam alam bawah sadar ku
engkau memecah keheningan subuh dengan adzan yang dikumandangkan
kala sesudah itu pun, tadarus yang tak henti hentinya dalam keseharian terlantun
bahkan ...sebelum berangkat mencari nafkah pun engkau menyempatkan waktu 
tug terus mendekat dengan-Nya melalui shlat Dhuhaa..

       aku ingin meniru ituu Ayahh...
      sungguh beruntung q mempunyai Ayah yang sepertimuu..
     yang selalu membimbing ku, mentauladani ku tuk mengagungkan Sang Pencipta

        lalu., engkau tak pernah terlihat sedih di depanku
         aku tak tahu apa memang ia menyembunyikannya?
         bahkan yang selalu ku lihat senyum yang mengelum dari bibirnya..
         dan yang ku tahu ayahku tak pernah mengeluh,, ia selalu mengajari ku bersyukur
         mensyukuri arti hidup ini..... bahkan Over baikkkk bagi akuuu...

         rasa kasih sayangnya ternyata tak pernah ia ungkpkan lewat kata,,justruu dengan nasihat,,perbuatan, yang ia tunjukkan itu sudah ku rasakan betapa ia menyayangi anak-anaknya... hingga ia relaa apa pun saja demi membahagiakan dan demi keselamatan anak-anaknya....tug dunia maupun akhiratt.. Juga itu belum sepadan juga dengan Perjuangannya selama ini hingga qu seperti sekarang !!!

tak pelakk,,, dalam Lamunan ku..,, air mata ku tak bisa tertahan lagi.....
ia mengajari ku banyak hal, apapun ituu.... apa yang bisa  KU lakukan  TUHAN..

         Ayahh,,, izinkan lah akuu memeluk hatimu sebentar,, agar ku tahu apa yang kau rasakan...
'__'((Semoga aku bisa meniru dan meneruskan 

KAU Bagai malaikat di hidupku yang Menerangi cahaya Hatiku, Pikiran ku, dan Keseharianku....

"SEIRING ikhtiar, doa dan tawakal'' dalam menjalani dinamika kehidupan ini berkat Support, Motivasi dan terutama dari Do'a-doa yang tak habis Engkau panjatkan... semoga aku bisa menjadi anak yang bisa membahagiakan kedua orang tua ku dan berbakti kepada Ayah dan Ibuku ,Aamiin Ya Mujibasa'ilin ...
            

Ayyoo.. perbaiki sholat kita,, Agar menjadi lebih khusyuk :)


              Khusyu’ selama sholat sering disalah artikan oleh sebagian besar orang dengan cara menangis dan meratap. Lebih dari itu, merupakan persiapan hati selama menjalankan ibadah. Ketika hati seseorang dipenuhi dengan apa yang dikatakan dan didengarnya, maka dia akan berada dalam keadaan khusyu’.

Bismillahirrahmanirrahim...

A. Sebelum Sholat

1. Seorang muslim harus mengetahui Tuhan-nya dengan sangat. Mengetahui kepada siapa dia menyembah akan membuatnya menjadi penyembah yang lebih baik. Memiliki pengetahuan yang jelas dan otentik tentang Allah akan meningkatkan Cinta-Nya di hati kita. 
Sebagai konsekuensi, keimanan kita akan bertambah.

2. Hindari melakukan dosa-dosa besar dan kecil akan sangat membantu agar khusyu, karena hati akan menjadi lebih mendalami firman-firman Allah selama dan setelah Sholat.

3. Membaca Al-Qur’an lebih sering dan konsisten akan melembutkan hati dan mempersiapkan agar khusyu’. Hati yang keras tidak akan dapat khusyu’.

4. Perkecil keterkaitan akan masalah-masalah dunia. Mengingat Hari Kemudian akan membantu melawan keterkaitan dengan hidup.

5. Hindari tertawa berlebihan dan argumentasi yang tidak berguna karena hal-hal tersebut akan memperkeras hati dan menjadikan kurang keinginan belajar.

6. Berhentilah bekerja begitu kamu mendengar azan. Ketika kamu mendengar panggilan untuk sholat, ulangi perkataan Mu’azin dan kemudian berdo’alah. Hal ini akan mempersiapkan diri anda untuk transisi dari bisnis (urusan) dunia dengan urusan sholat.

7. Berwudhulah seketika mendengar azan, yang akan membuat anda tidak menunda sholat. Wudhu juga dapat menjadikan kita berada di zona penyangga sebelum melaksanakan sholat.

8. Pergi ke masjid lebih cepat untuk melakukan sholat dan dilanjutkan dengan menyebut Allah akan menjadikan setan pergi dan membantu kita agar konsentrasi.

9. Waktu tunggu untuk sholat akan membantu kita berada di zona penyangga antara pikiran sebelum dan selama menjalankan sholat.

B. Selama Sholat

1. Iqomah itu sendiri merupakan tanda bagi kita untuk mempersiapkan agar lebih baik dalam melaksanakan sholat. Ingatlah saat Rasulullah berkata pada Bilal (r.a.), “Mari kita nikmati akan kenyamanan dalam sholat.”
2. Ketika anda berdiri menghadap Kiblat ingatlah hal-hal berikut:

a. Mungkin itu merupakan sholat terakhir anda dalam hidup. Tidak ada garansi untuk hidup lebih lama untuk melaksanakan sholat berikutnya.

b. Anda berdiri diantara tangan Allah, Tuhan dunia. Bagaimana anda masih disibukkan dengan hal lainnya?

c. Malaikat kematian sedang mengejar anda.

3. Jangan lupa melakukan Isti’azah. Hal tersebut akan menghindarkan anda dari bisikan-bisikan setan.

4. Fokuskan mata anda pada tempat sujud. Hal ini akan membantu anda untuk lebih berkonsentrasi.

5. Ketika membaca Al-Fatihah, cobalah untuk mendengar respon dari Allah kepada anda setelah membaca setiap ayatnya. (ketika anda mengucapkan, “Alhamdulillahi Rabbil ‘alamin) Allah akan merespon: “Hamba-Ku memuji-Ku.” dan lain-sebagainya. Perasaan berbicara kepada Allah ini akan meletakkanmu pada mood (suasana hati) yang baik akan khusyu’.

6. Memperindah bacaan Al-Qur’an akan berdampak positif pada hati anda.

7. Bacalah Al-Qur’an dengan perlahan dan usahakan untuk memahami artinya secara mendalam.

8. Direkomendasikan untuk mengganti Surah-surah yang anda baca dari waktu ke waktu untuk mengindari seperti mesin dalam membacanya.

9. Alternatif antara sunah otentik yang beragam seperti membaca do’a-do’a pembuka yang berbeda di setiap sholat.

10. Tidak diragukan lagi, memahami Bahasa Arab akan membantu anda fokus dalam memahami artinya.

11. Berinteraksilah dengan setiap ayat yang dibaca:

a. Jika anda mendengar ayat tentang Allah, besarkanlah nama-Nya dengan perkataan “Subhana Allah”
b. Jika anda mendengar ayat tentang neraka, katakanlah “A’uuthu billahi mina-n-naar”.

c. Jika anda mendengar perintah untuk beristigfar, maka beristighfarlah.

d. Jika anda mendengar ayat yang memerintahkan untuk bertasbih, maka bertasbihlah.

12. Interaksi-interaksi ini akan sangat membantu anda untuk tetap fokus.

13. Saat anda bersujud, ingatlah bahwa posisi ini akan membawa anda lebih dekat kepada Allah. Gunakan kesempatan tersebut untuk berdo’a. Investasikan saat-saat tersebut untuk membaca do’a.

C. Setelah Sholat

e. Saat melakukan tasliim, beristighfarlah kepada Allah seperti saat anda melakukannya selama sholat.

f. Saat anda memuji Allah, berterimakasihlah pada-Nya dari lubuk hati anda bahwa anda mengalami pengalaman akan sholat yang indah di dalam hati anda.

Membiasakan hal ini akan membuat anda lebih siap dalam melakukan sholat berikutnya, karena anda akan selalu ingin fokus dalam sholat.

g. Satu kesempurnaan akan membawa pada kesempurnaan yang lain. Jika sekali seseorang melaksanakan sholat dengan sempurna, maka kemudian dia akan menjadikan dirinya termotivasi untuk melanjutkannya dalam level yang sama.

Semoga Allah mengisi hati kita dengan Khusyu’.
Aamiin....

Aku Yang bertaubat

Puisi – TAUBAT

20JUL
Sebaris syahadat diikrarkan,
serangkaian fardu dan sunah dikerjakan,
seuntai zikir dilantunkan,
ayat demi ayat suci dilafalkan,
sebagian harta dizakatkan,
iman dan takwa diteguhkan,
sebulan ramadhan dimenangkan,
tali silatuhrahmi dikencangkan,
setiap ucapan dimurnikan,
hati dan fikiran dibersihkan,
niat dan amalan disucikan,
takdir dan suratan diikhlaskan,
segudang ilmu pengetahuan diamalkan,
setumpuk rasa syukur diucapkan,
sejuta benih kasih sayang ditanamkan,
seribu duri permusuhan dimusnahkan,
seluruh pintu maaf dibukakan,
segala kesenangan dunia ditinggalkan,
album masa yang kelam dilupakan,
benci , amarah dan dendam dihapuskan,
siang dan malam direlakan,
surga dan neraka dipasrahkan,
setetes harapan digantungkan….
Demi sebait doa yang kan kupanjatkan..
“ya Allah, ya Robbi..
Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang..
Terimalah taubatku..”

Minggu, 18 November 2012

Kosong, Tanpa judul

...ZZzzZzz,, aduh malam ini kok moment nya slow banget yaah.. pake acara sedih segala pulag ini,, duhh tambah deh disertai alunan musik yang sangat melankolis semakin menyatu ke dalam jiwa yang separuh hilangg... hehe:) akuu bisa kog tersenyummm di atas kesedihan yang terselipp ,,, terus yahhh. emmhhh ,, giniii yaa,,
.
.
.
.
.
.
.
.
. Bersambuuung ->>>>to be continued ^-^

Jumat, 16 November 2012

Berbakti Pada Ayah dan Ibu


Di Antara Fadhilah (Keutamaan) Berbakti Kepada Kedua Orang Tua.



Pertama.
          Bahwa berbakti kepada kedua orang tua adalah amal yang paling utama. Dengan dasar diantaranya yaitu hadits Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam yang disepakati oleh Bukhari dan Muslim, dari sahabat Abu Abdirrahman Abdullah bin Mas'ud radhiyallahu 'anhu dia berkata :


سَأَلْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ الْعَمَلِ أَفْضَلُ؟ قَالَ : اَلصَّلاَةُ عَلَى وَقْتِهَا قَالَ : قُلْتُ ثُمَّ أَيُّ؟ قَالَ : بِرُّ الْوَالِدَيْنِ قَالَ : قُلْتُ : ثُمَّ أَيُّ؟ قَالَ : اَلْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ

"Aku bertanya kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam tentang amal-amal yang paling utama dan dicintai Allah ? Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab, Pertama shalat pada waktunya (dalam riwayat lain disebutkan shalat di awal waktunya), kedua berbakti kepada kedua orang tua, ketiga jihad di jalan Allah" [Hadits Riwayat Bukhari I/134, Muslim No.85, Fathul Baari 2/9]

Dengan demikian jika ingin kebajikan harus didahulukan amal-amal yang paling utama di antaranya adalah birrul walidain (berbakti kepada kedua orang tua).

Kedua.
       Bahwa ridla Allah tergantung kepada keridlaan orang tua. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam Adabul Mufrad, Ibnu HIbban, Hakim dan Imam Tirmidzi dari sahabat Abdillah bin Amr bin Ash Radhiyallahu 'anhuma dikatakan bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

رِضَا الرَبِّ فِى رِضَا الوَالِدِ و سُخْطُ الرَبِّ فِى سُخْطِ الوَالِدِ

"Ridla Allah tergantung kepada keridlaan orang tua dan murka Allah tergantung kepada kemurkaan orang tua" [Hadits Riwayat Bukhari dalam Adabul Mufrad (2), Ibnu Hibban (2026-Mawarid-), Tirmidzi (1900), Hakim (4/151-152)]

Ketiga.
           Bahwa berbakti kepada kedua orang tua dapat menghilangkan kesulitan yang sedang dialami yaitu dengan cara bertawasul dengan amal shahih tersebut. Dengan dasar hadits Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam dari Ibnu Umar, dia berkata :

"Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Pada suatu hari tiga orang berjalan, lalu kehujanan. Mereka berteduh pada sebuah gua di kaki sebuah gunung. Ketika mereka ada di dalamnya, tiba-tiba sebuah batu besar runtuh dan menutupi pintu gua. Sebagian mereka berkata pada yang lain, 'Ingatlah amal terbaik yang pernah kamu lakukan'. Kemudian mereka memohon kepada Allah dan bertawassul melalui amal tersebut, dengan harapan agar Allah menghilangkan kesulitan tersebut. Salah satu diantara mereka berkata, "Ya Allah, sesungguhnya aku mempunyai kedua orang tua yang sudah lanjut usia sedangkan aku mempunyai istri dan anak-anak yang masih kecil. Aku mengembala kambing, ketika pulang ke rumah aku selalu memerah susu dan memberikan kepada kedua orang tuaku sebelum orang lain. Suatu hari aku harus berjalan jauh untuk mencari kayu bakar dan mencari nafkah sehingga pulang telah larut malam dan aku dapati kedua orang tuaku sudah tertidur, lalu aku tetap memerah susu sebagaimana sebelumnya. Susu tersebut tetap aku pegang lalu aku mendatangi keduanya namun keduanya masih tertidur pulas. Anak-anakku merengek-rengek menangis untuk meminta susu ini dan aku tidak memberikannya. Aku tidak akan memberikan kepada siapa pun sebelum susu yang aku perah ini kuberikan kepada kedua orang tuaku. Kemudian aku tunggu sampai keduanya bangun. Pagi hari ketika orang tuaku bangun, aku berikan susu ini kepada keduanya. Setelah keduanya minum lalu kuberikan kepada anak-anaku. Ya Allah, seandainya perbuatan ini adalah perbuatan yang baik karena Engkau ya Allah, bukakanlah. "Maka batu yang menutupi pintu gua itupun bergeser" [Hadits Riwayat Bukhari (Fathul Baari 4/449 No. 2272), Muslim (2473) (100) Bab Qishshah Ashabil Ghaar Ats Tsalatsah Wat-Tawasul bi Shalihil A'mal.

Ini menunjukkan bahwa perbuatan berbakti kepada kedua orang tua yang pernah kita lakukan, dapat digunakan untuk bertawassul kepada Allah ketika kita mengalami kesulitan, Insya Allah kesulitan tersebut akan hilang. Berbagai kesulitan yang dialami seseorang saat ini diantaranya karena perbuatan durhaka kepada kedua orang tuanya.

Kalau kita mengetahui, bagaimana beratnya orang tua kita telah bersusah payah untuk kita, maka perbuatan 'Si Anak' yang 'bergadang' untuk memerah susu tersebut belum sebanding dengan jasa orang tuanya ketika mengurusnya sewaktu kecil.

'Si Anak' melakukan pekerjaan tersebut tiap hari dengan tidak ada perasaan bosan dan lelah atau yang lainnya. Bahkan ketika kedua orang tuanya sudah tidur, dia rela menunggu keduanya bangun di pagi hari meskipun anaknya menangis. Ini menunjukkan bahwa kebutuhan kedua orang tua harus didahulukan daripada kebutuhan anak kita sendiri dalam rangka berbakti kepada kedua orang tua. Bahkan dalam riwayat yang lain disebutkan berbakti kepada orang tua harus didahulukan dari pada berbuat baik kepada istri sebagaimana diriwayatkan oleh Abdullah bin Umar Radhiyallahu 'anhuma ketika diperintahkan oleh bapaknya (Umar bin Khaththab) untuk menceraikan istrinya, ia bertanya kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab, "Ceraikan istrimuu" [Hadits Riwayat Abu Dawud No. 5138, Tirimidzi No. 1189 beliau berkata, "Hadits Hasan Shahih"]

Dalam riwayat Abdullah bin Mas'ud yang disampaikan sebelumnya disebutkan bahwa berbakti kepada kedua orang tua harus didahulukan daripada jihad di jalan Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Begitu besarnya jasa kedua orang tua kita, sehingga apapun yang kita lakukan untuk berbakti kepada kedua orang tua tidak akan dapat membalas jasa keduanya. Di dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari disebutkan bahwa ketika sahabat Abdullah bin Umar Radhiyallahu 'anhuma melihat seorang menggendong ibunya untuk tawaf di Ka'bah dan ke mana saja 'Si Ibu' menginginkan, orang tersebut bertanya kepada, "Wahai Abdullah bin Umar, dengan perbuatanku ini apakah aku sudah membalas jasa ibuku.?" Jawab Abdullah bin Umar Radhiyallahu 'anhuma, "Belum, setetespun engkau belum dapat membalas kebaikan kedua orang tuamu" [Shahih Al Adabul Mufrad No.9]

Orang tua kita telah megurusi kita mulai dari kandungan dengan beban yang dirasakannya sangat berat dan susah payah. Demikian juga ketika melahirkan, ibu kita mempertaruhkan jiwanya antara hidup dan mati. Ketika kita lahir, ibu lah yang menyusui kita kemudian membersihkan kotoran kita. Semuanya dilakukan oleh ibu kita, bukan oleh orang lain. Ibu kita selalu menemani ketika kita terjaga dan menangis baik di pagi, siang atau malam hari. Apabila kita sakit tidak ada yang bisa menangis kecuali ibu kita. Sementara bapak kita juga berusaha agar kita segera sembuh dengan membawa ke dokter atau yang lain. Sehingga kalau ditawarkan antara hidup dan mati, ibu kita akan memilih mati agar kita tetap hidup. Itulah jasa seorang ibu terhadap anaknya.

Keempat.
           Dengan berbakti kepada kedua orang tua akan diluaskan rizki dan dipanjangkan umur. Sebagaimana dalam hadits yang disepakati oleh Bukhari dan Muslim, dari sahabat Anas Radhiyallahu 'anhu bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.

مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِى رِزْقِهِ، وَيَنْسَأَ لَهُ فِى أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ

"Barangsiapa yang suka diluaskan rizkinya dan dipanjangkan umurnya maka hendaklah ia menyambung tali silaturahmi" [Hadits Riwayat Bukhari 7/72, Muslim 2557, Abu Dawud 1693]

Dalam ayat-ayat Al-Qur'an atau hadits-hadits Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam dianjurkan untuk menyambung tali silaturahmi. Dalam silaturahmi, yang harus didahulukan silaturahmi kepada kedua orang tua sebelum kepada yang lain. Banyak diantara saudara-saudara kita yang sering ziarah kepada teman-temannya tetapi kepada orang tuanya sendiri jarang bahkan tidak pernah. Padahal ketika masih kecil dia selalu bersama ibu dan bapaknya. Tapi setelah dewasa, seakan-akan dia tidak pernah berkumpul bahkan tidak kenal dengan kedua orang tuanya. Sesulit apapun harus tetap diusahakan untuk bersilaturahmi kepada kedua orang tua. Karena dengan dekat kepada keduanya insya Allah akan dimudahkan rizki dan dipanjangkan umur. Sebagaimana dikatakan oleh Imam Nawawi bahwa dengan silaturahmi akan diakhirkannya ajal dan umur seseorang.[1] walaupun masih terdapat perbedaan dikalangan para ulama tentang masalah ini, namun pendapat yang lebih kuat berdasarkan nash dan zhahir hadits ini bahwa umurnya memang benar-benar akan dipanjangkan.

Kelima.
              Manfaat dari berbakti kepada kedua orang tua yaitu akan dimasukkan ke jannah (surga) oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala. Di dalam hadits Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam disebutkan bahwa anak yang durhaka tidak akan masuk surga. Maka kebalikan dari hadits tersebut yaitu anak yang berbuat baik kepada kedua orang tua akan dimasukkan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala ke jannah (surga).

Dosa-dosa yang Allah Subhanahu wa Ta'ala segerakan adzabnya di dunia diantaranya adalah berbuat zhalim dan durhaka kepada kedua orang tua. Dengan demikian jika seorang anak berbuat baik kepada kedua orang tuanya, Allah Subahanahu wa Ta'ala akan menghindarkannya dari berbagai malapetaka, dengan izin Allah.

"Berbaktilah dan doakanlah  kedua orangtuamu selagi Mereka masih hidup sebelum engkau menyesal nantinya, dan apabila mereka telah tiada doakanlah, agar kita menjadi amal jariyahnya dan berusahalah untuk dekat dengan Allah, niscaya engkau kan mendapat kan kebahagiaan , Aaminn Ya Rabb..
_______



Footnote.
[1] Riyadlush Shalihin, hadits No. 319

Allahu Ya Rabb..Engkau sebaik2 Penolong


Senyum tag selamanya bahagiaa, apa kalian tahu terkadang dalam keheningan malam aku terlihat seperti anak kecil, yang selalu tampak cengeng, itu tak kunjung hilang sampai usia ku beranjak sampai sekarang, malah Luapan hati ku semakin memuncak ketika beban yang ku pikul terngiang di telinga, sebisa mungkin aku tak mau mereka tahu apa yang ku alami …cukup aku dan Tuhanku…
Keceriaan ku, canda tawa ku, kebersamaan ku hanya menjadi bayangan semu d saat malam itu,, aku ingiin bintang, bulan, kehangatan malam yang menemaniku hingga fajar menyongsong…. “Tuhann hanya Engkau tempat ku meminta,” sekejap jeritan hatiku mendayu dayu terdengar” akuu berfikir di saat keramaian yang menggemuruh jiwa ku tak akan tenang,, untuk mengingat seberapa dosaku saja terkadang aku tak sadar apalagi untuk ku merasakan eksistensi-Mu di dalam relung Batinku,,,, Yaaahh di malam ituuu, ketika deraian air hujan membasahi seantero alam,, tak disangka pula air mata yang terjatuh Nampak dikelopak mataku…aku bissaa Tuhan merasakan akan hadir-Mu,, d saat keheningan, kesunyian, kedamaian,, Engkau ada di dekatku,, seketika ituu ku tak takut tuk tumpahkan semuaaa gejolak ku tuk menangis di hadapan-Mu, aku teruss tak hentinya mengadu dengan-Mu,,,”Hasbunallah wani’mal wakil ni’mal maulah wani’man nashir….”  DOA ITU yang selalu menguatkan batinku untuk tetap tegar di dalam setiap problem kehidupanku….. Hamasahh !!

Puisi Simpul*


*Puisi simpul....


Alunan tasbih cinta menggoyah batinku
Tak disangka kau tlah merasuk separuh imanku
Tiada kata seindah cinta,
Indahnya membawa jiwa melayang tinggi
      Aku ingin mencintaimu karena Allah
      Mencintaimu dari ketakwaanmu
      Bukan karena harta, tahta, atau kedudukan
      Ku harap kau Lah pilihan Tuhan untukku
      Yang akan membimbing dan menjadi imamku
     Demi mengukir bersama jalan ke Jannah-Nya..Aamiin

Note:
Seperti dikutip dari kata-kata yang sebelumnya ,, yuuks kita sdikit kilas balikk ,, bahwasanya  “Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula).” (Q.S An Nuur: 26)

       Jadi, Bila ingin mendapatkan jodoh yang baik, maka yang utama dan yang paliing utama adalah bercermin dehhh pada diri sendirim yupss yakni perbaikilah diri. Hiduplah sesuai dengan ajaran Islam dan Sunnah Nabi-Nya. Jadilah wanita yang shalihah, Saudariku! Menjadi pribadi yang dirindu jannah, menjadi sebaik-baik perhiasan terindah.
^_^